Jumat, 26 Mei 2017

SNACK / JAJANAN

BERIKUT INI ADALAH SNACK / JAJANAN YANG UNIK , ENAK & LANGKA.


1. Rangin


 
Rangin atau dikenal juga dengan nama kue gandos atau kue pancong  ini adalah sejenis jajanan yang terbuat dari campuran kelapa muda serut atau parut, tepung beras, sedikit sagu dan air yang dipanggang dalam loyang cetakan. 

Dominasi unsur kelapa serut  inilah yang membuat loyang cetakan tak perlu diolesi minyak atau margarin. Setelah adonan dipanggang beberapa saat, aroma wangi kelapa mulai menyeruak menggoda selera.

Benar saja setelah matang rangin menjadi sebuah  sajian yang gurih dan nikmat. Apalagi jika langsung menikmatinya fresh from the loyang cetakan. Sayangnya jajanan ini sekarang sudah mulai jarang kutemui.

 2. Kue Putu



termasuk kue basah merupakan bagian kekayaan makanan tradisional kita yang jenis dan ragamnya berlimpah. Kue putu digemari (dari bahasa Jawa, puthu ) adalah jenis makanan Indonesia berupa kue yang berisi gula jawa dan parutan kelapa, tepung beras butiran kasar.

 Kue ini di kukus dengan diletakkan di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan dan dijual pada saat matahari terbenam sampai larut malam. Suara khas uap yang keluar dari alat suitan ini sekaligus menjadi alat promosi bagi pedagang yang berjualan.Kebanyakan warna dari kue putu ini adalah putih dan hijau.


menyehatkan dikarenakan sebagian besar kandungannya adalah hidrat arang. Sebagai makanan selingan, kue ini sebenarnya cukup memberikan sumber gizi, terutama sebagai sumber tenaga yang cukup menopang sebagian aktifitas kita. Jadi walaupun makanan selingan, namun manfaat utamanya kita dapatkan.
 
 
3.JAJAN PASAR  
 

 
 
Indonesia memiliki aneka macam kebudayaan, adat istiadat, bahasa dan tak terkecuali makanan atau kulinernya. Indonesia memiliki beraneka ragam kuliner yang memanjakan lidah, dari sabang sampai merauke memiliki makanan khas masing-masing.

Keanekaragaman tersebut  terjadi karena beraneka ragamnya tradisi dan juga ciri khas daerah  juga bahan dasar yang digunakan di tiap-tiap daerah.  Jajan pasar merupakan komponen penting dalam kuliner Indonesia.


Jajan pasar merupakan nama lain dari kue-kue (biasanya kue basah) tradisional yang awalnya banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Namun belakangan, jajan pasar banyak juga dijual di mall-mall dengan booth khusus. Saat ini, di tengah serbuan kuliner yang semakin modern, pesona kuliner jajan pasar tak pernah terpinggirkan. 

Rasa yang “Original” membuat jajanan ini tak pernah ditinggalkan. Indonesia yang kaya akan warisan kulinernya bahkan memiliki ribuan lebih jenis kue-kue tradisional. Jajan pasar juga seringkali kita temukan di pesta pernikahan, baik yang dilaksanakan di rumah, gedung atau hotel; dan biasanya disusun dengan menggunakan tampah.


Mungkin muncul pertanyaan dalam benak kita, mengapa dinamakan jajan pasar?? Jawabannya adalah karena jaman dahulu di Indonesia belum ada supermarket, jajanan tersebut dijual di pasar-pasar tradisional saja sehingga sampai sekarang disebutnya jajan pasar, meski di swalayan atau supermarket jajan  pasar juga dijual.


Di sebagian Jawa Tengah dan Jawa Timur masyarakat mengenalnya dengan rangin. Tapi beberapa daerah di Jawa Tengah juga mengenalnya sebagai bandros seperti yang lazim dikenal masyarakat Jawa Barat. Sementara itu daerah di Jawa Tengah bagian utara seperti Jepara menyebutnya dengan gandos, sama dengan masyarakat di Yogyakarta. Hal itu membuktikan bahwa rangin alias gandos alias bandros alias kue pancong disukai banyak orang.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/wardhanahendra/merindukan-rangin-alias-gandos_555472bfb67e613814ba54df
Sungguh menarik, jajanan tradisional ini ternyata dikenal di banyak daerah dengan namanya masing-masing. Lebih menarik lagi karena nama-nama itu digunakan secara overlap di beberapa daerah di Jawa. Di sebagian Jawa Tengah dan Jawa Timur masyarakat mengenalnya dengan rangin. Tapi beberapa daerah di Jawa Tengah juga mengenalnya sebagai bandros seperti yang lazim dikenal masyarakat Jawa Barat. Sementara itu daerah di Jawa Tengah bagian utara seperti Jepara menyebutnya dengan gandos, sama dengan masyarakat di Yogyakarta. Hal itu membuktikan bahwa rangin alias gandos alias bandros alias kue pancong disukai banyak orang.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/wardhanahendra/merindukan-rangin-alias-gandos_555472bfb67e613814ba54df

EAST JAVA FOOD

Berikut Ini Adalah Beberapa Makanan Khas Jawa Timur
Yang Unik , Enak & Khas.
 1. RAWON





Sejarah rawon sendiri belum memiliki asal usul yang jelas. Banyak penjual yang tidak tahu bagaimana awal mula rawon. Namun, beberapa orang mencoba berspekulasi bahwa makanan ini adalah makanan raja-raja dahulu, bias jadi makanan ini berasal dari rakyat. Karena biasanya makanan rakyat lebih mudah popular karena menjadi bagian dari banyak kalangan.

Namun, apapun nama yang ada di masyarakat, rawon tetaplah sejenis sup dengan kuah berwarna hitam, dipadu dengan daging sapi berlemak dan urat kenyal. Ia biasa dipotong kecil-kecil ataupun disuwir-suwir. Untuk melengkapinya, bisa ditambahkan tauge pendek, sambal terasi, bawang goreng, dan kerupuk udang , telur asin sebagai pelengkapnya.

Rasa kuah yang agak manis akan membuat sup hitam ini menjadi lauk yang lezat. Aromanya sangat khas karena dibubuhi bumbu khusus yang dinamakan keluak. Karena bumbu inilah, sup hitam ini menjadi gurih dan sedap.

Agar rasa khas rawon tetap terjaga, harus dipilih keluak yang tepat. Sebab, ada juga keluak yang memiliki rasa pahit. Oleh karena itu, perlu ketelitian saat membelinya. Biasanya, keluak dipecah dan dicicipi lebih dahulu.
 
 
 2. TAHU CAMPUR



 
Tahu Campur adalah makanan tradisional yang di dalamnya terdiri dari sayuran, tahu, daging sapi, mie dan lain – lain. Makanan ini disajikan dengan kuah yang dicampur dengan petis udang. Tahu Campur ini merupakan salah satu makanan tradisional yang cukup terkenal di Jawa Timur, salah satunya adalah Lamongan sebagai daerah asal Tahu Campur ini.

Keistimewaan Tahu Campur

Tahu Campur ini memiliki beberapa keistimewaan yang membuatnya berbeda dengan makanan tradisional lainnya. Salah satunya adalah perkedel  singkong yang terbuat dari singkong yang dihaluskan dan dicampur dengan bumbu khusus kemudian di goreng. Selain rasanya yang khas, juga membuat keunikan tersendiri pada Tahu Campur ini. Keunikan lain dari Tahu Campur ini adalah perpaduan kuah yang dicampur dengan petis udang tentu memberikan rasa dan aroma yang sangat khas.
Pengolahan Dan Penyajian Tahu Campur
Tahu Campur ini terbuat dari bahan seperti tahu goreng, perkedel singkong, daging sapi, mie, taoge panjang dan selada kriting yang disiram dengan kuah khas yang dicampur dengan petis. Kuah dari Tahu Campur ini sangat khas karena terbuat dari kaldu daging dan bumbu khas sehingga aroma dan rasa daging sapinya sanga terasa. Selain itu mie yang digunakan biasanya adalah mie kuning atau ada juga yang menggunakan mie bihun.

Dalam penyajiannya petis dicampur dengan sedikit kuah sehingga dapat merata dan rasanya menyatu. Kemudian masukan bahan – bahan seperti perkendel, mie, taoge, selada dan daging yang sudah dipotong –potong. Kemudian disiram lagi dengan kuah dan ditambahkan kerupuk di atasnya. Untuk penambah rasa pada Tahu Campur ini kita bisa juga menambahkan sambal. Namun akan lebih enak bila menambahkan sambalnya saat mencampur petis tadi, agar rasanya bisa lebih menyatu.
Cita Rasa Tahu Campur

Tahu Campur ini memiliki cita rasa yang sangat khas. Salah satu kenikmatan dari Tahu Campur ini terletak pada perpaduan kuah dan petisnya yang menghasilkan rasa yang khas dan lezat. Penggunaan petisnya pun tidak terlalu berlebihan sehingga rasa kuahnya terasa pas di lidah saat kita menikmatinya. Tekstur daging sapinya juga terasa kenyal dan empuk sehingga memberikan sensasi tersendiri saat kita menyantapnya. Selain daging sapi biasanya ada juga penjual yang menambahkan kikil, tetelan dan bagian lainnya sebagai variasi rasa.

Yang tidak kalah menarik adalah perkedel singkongnya yang gurih dan cukup membuat kita kenyang karena  terbuat dari singkong. Sehingga walaupun tidak menggunakan nasi  atau lontong, tapi cukup untuk mengisi perut kita. Namun bila anda merasa kurang puas bisa juga di tambahkan lontong sebagai pelengkapnya.
 
 3. TAHU TEK 
 
 

 
kalian tahu apa tidak kenapa dinamakan Tahu Tek ?....
Konon makanan ini dulu dijajakan secara berkeliling, dan sebagai penanda kehadirannya si penjual biasanya memukul-mukul wajannya dengan sutil hingga menghasilkan bunyi “tek tek tek”. 
Ada juga versi lain yang mengatakan bahwa nama Tahu Tek ini diambil dari suara gunting yang digunakan untuk memotong-motong bahan baku Tahu Tek.
 
 
Tahu Tek adalah makanan tradisional yang di dalamnya terdapat tahu goreng dan lontong yang dipotong kecil lalu disiram saus bumbu di atasnya.
Selain tahu dan lontongnya, keistimewaan dari Tahu Tek ini juga terletak pada saus petis yang dibuat dengan bumbu khusus, sehingga menghasilkan cita rasa yang khas.
 
Tahu Tek merupakan salah satu makanan khas dari Surabaya yang cukup terkenal. Karena rasanya yang khas, makanan ini tidak hanya diminati oleh masyarakat Surabaya saja, namun juga wisatawan yang berkunjung ke sana.
 
Walaupun tidak sepopuler menu makanan tradisional lainnya di Surabaya, namun masih banyak penikmat makanan satu ini, baik masyarakat local ataupun pencinta kuliner tradisional dari luar daerah. 
 
Tahu Tek sangat mudah kita temukan di Surabaya, disana banyak warung – warung pinggir jalan yang menyediakan menu satu ini. Tentunya setiap warung memiliki ciri khas tersendiri dalam menyajikan Tahu Tek ini, sehingga kita harus menyesuaikan dengan lidah kita masing – masing.
 
Nah, bagi anda yang berkunjung ke Surabaya, Tahu Tek ini sangat pas untuk dijadikan pilihan bagi anda yang ingin menikmati makanan tradisional di sana.
 
 
Salah satu masakan Jawa Timur yang menjadi kesukaan banyak orang dan mudah dijumpai ialah Tahu Campur Lamongan. Tahu Campur Lamongan umumnya dijual pada malam hari, meskipun di beberapa Pujasera, Tahu Campur Lamongan juga dapat dijumpai pada siang hari. Menurut cerita yang beredar, Tahu Campur Lamongan tercipta secara tidak sengaja. Pada awalnya seorang pedagang soto pulang ke rumahnya dan mendapati beberapa bahan sisa berjualan soto seperti taoge, tahu, kubis, kuah soto. Selain itu terdapat juga petis diatas mejanya. Lalu pedagang tersebut mencampurkan kuah soto, tahu, kubis dan taoge, tetapi rasanya kurang enak. Akhirnya pedagang soto tersebut mencoba mencampurkan petis ke dalam kuah soto dan ternyata rasanya enak. Teman pedagang soto tersebut menyarankan untuk menjual makanan tersebut. Kemudian pergilah pedagang tersebut ke pasar untuk membeli kubis. Ternyata kubis di pasar telah habis dan pedagang tersebut melihat selada. Akhirnya pedagang tersebut memutuskan mengganti kubis dengan selada. Setelah dicampur dengan selada, rasanya justru semakin enak. Akhirnya pedagang soto tersebut memberi nama masakannnya Tahu Campur. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita diatas, Tahu Campur Lamongan telah menjadi salah satu makanan yang dirindukan sebagian besar orang Jawa Timur yang merantau. Selain itu Tahu Campur Lamongan beberapa tahun terakhir juga disajikan dalam pesta pernikahan. Banyak perusahaan catering yang menyediakan menu Tahu Campur Lamongan sebagai menu tambahan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/eveline/tahu-campur-lamongan_5520057d81331198019dfc79
Salah satu masakan Jawa Timur yang menjadi kesukaan banyak orang dan mudah dijumpai ialah Tahu Campur Lamongan. Tahu Campur Lamongan umumnya dijual pada malam hari, meskipun di beberapa Pujasera, Tahu Campur Lamongan juga dapat dijumpai pada siang hari. Menurut cerita yang beredar, Tahu Campur Lamongan tercipta secara tidak sengaja. Pada awalnya seorang pedagang soto pulang ke rumahnya dan mendapati beberapa bahan sisa berjualan soto seperti taoge, tahu, kubis, kuah soto. Selain itu terdapat juga petis diatas mejanya. Lalu pedagang tersebut mencampurkan kuah soto, tahu, kubis dan taoge, tetapi rasanya kurang enak. Akhirnya pedagang soto tersebut mencoba mencampurkan petis ke dalam kuah soto dan ternyata rasanya enak. Teman pedagang soto tersebut menyarankan untuk menjual makanan tersebut. Kemudian pergilah pedagang tersebut ke pasar untuk membeli kubis. Ternyata kubis di pasar telah habis dan pedagang tersebut melihat selada. Akhirnya pedagang tersebut memutuskan mengganti kubis dengan selada. Setelah dicampur dengan selada, rasanya justru semakin enak. Akhirnya pedagang soto tersebut memberi nama masakannnya Tahu Campur. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita diatas, Tahu Campur Lamongan telah menjadi salah satu makanan yang dirindukan sebagian besar orang Jawa Timur yang merantau. Selain itu Tahu Campur Lamongan beberapa tahun terakhir juga disajikan dalam pesta pernikahan. Banyak perusahaan catering yang menyediakan menu Tahu Campur Lamongan sebagai menu tambahan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/eveline/tahu-campur-lamongan_5520057d81331198019dfc79
Salah satu masakan Jawa Timur yang menjadi kesukaan banyak orang dan mudah dijumpai ialah Tahu Campur Lamongan. Tahu Campur Lamongan umumnya dijual pada malam hari, meskipun di beberapa Pujasera, Tahu Campur Lamongan juga dapat dijumpai pada siang hari. Menurut cerita yang beredar, Tahu Campur Lamongan tercipta secara tidak sengaja. Pada awalnya seorang pedagang soto pulang ke rumahnya dan mendapati beberapa bahan sisa berjualan soto seperti taoge, tahu, kubis, kuah soto. Selain itu terdapat juga petis diatas mejanya. Lalu pedagang tersebut mencampurkan kuah soto, tahu, kubis dan taoge, tetapi rasanya kurang enak. Akhirnya pedagang soto tersebut mencoba mencampurkan petis ke dalam kuah soto dan ternyata rasanya enak. Teman pedagang soto tersebut menyarankan untuk menjual makanan tersebut. Kemudian pergilah pedagang tersebut ke pasar untuk membeli kubis. Ternyata kubis di pasar telah habis dan pedagang tersebut melihat selada. Akhirnya pedagang tersebut memutuskan mengganti kubis dengan selada. Setelah dicampur dengan selada, rasanya justru semakin enak. Akhirnya pedagang soto tersebut memberi nama masakannnya Tahu Campur. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita diatas, Tahu Campur Lamongan telah menjadi salah satu makanan yang dirindukan sebagian besar orang Jawa Timur yang merantau. Selain itu Tahu Campur Lamongan beberapa tahun terakhir juga disajikan dalam pesta pernikahan. Banyak perusahaan catering yang menyediakan menu Tahu Campur Lamongan sebagai menu tambahan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/eveline/tahu-campur-lamongan_5520057d81331198019dfc79

Kamis, 25 Mei 2017

ANDONG / KERETA KUDA / DELMAN



ANDONG / KERETA KUDA / DELMAN

Sejarah Andong dimulai dari berdirinya Kraton Yogyakarta Hadiningrat, dimana para Raja-raja Mataram atau Yogyakarta dulu mempergunakan alat Tranportasi ini sebagai Kendaraan. Karena bentuknya yang sangat Unik dan mempunyai nilai arsitektur yang tinggi serta terlihat wibawa, maka rakyat Mataram atau Yogyakarta pada Zaman dulu menciptakan Andong sebagai alat transportasinya. Kalau untuk kalangan Raja-raja di Yogyakarta atau Jogjakarta disebut dengan Kereta Kencana, sedangkan untuk Rakyat dengan sebutan Andong.

Andong merupakan salah satu alat transportasi tradisional di Yogyakarta dan sekitarnya, seperti Solo dan Klaten. Keberadaan andong sebagai salah satu warisan budaya Jawa memberikan ciri khas kebudayaan tersendiri yang kini masih terus dilestarikan.

Walaupun sudah banyak kendaraan bermotor yang lebih cepat dan murah, tetapi pengguna Andong di Yogyakarta ini masih cukup banyak, terutama para wisatawan Domestik atau yang sedang mengadakan study Tour di Yogyakarta. Karena andong lebih eank dinaiki untuk menikmati keindahan dan kenyamanan kota Yogyakarta atau Jogjakarta. Andong-andong ini dapat ditemui dengan mudah di sepanjang jalan Malioboro, pasar Ngasem, serta di Kotagede.

Biasanya, keberadaan Andong di Solo difungsikan sebagai alat transportasi pengangkut barang-barang dagangan ibu-ibu dari pedesaan menuju pasar-pasar tujuan. Selain berfungsi sebagai media pengangkut barang dagangan pasar, Andong juga tidak jarang berfungsi sesuai dengan aslinya sebagai alat transportasi umum bagi masyarakat di Solo dan sekitarnya.

Walaupun sudah banyak kendaraan bermotor yang lebih cepat dan murah, tetapi pengguna Andong di Solo, khususnya para pedagang pasar, masih cukup banyak. Andong-andong ini dapat ditemui dengan mudah di Pasar Legi, Pasar Gedhe, dan pasar-pasar besar lainnya di kota Solo dan sekitarnya.

Kepopuleran Andong biasanya akan muncul pada event-event tertetu seperti saat musim lebaran, musim kampanye pemilihan umum (termasuk pilpres, pilkada, dan pilgub), serta event-event perayaan tertentu. Misalnya jika saat musim liburan tiba, siswa-siswa TK dan sekolah-sekolah dasar di Solo sering memanfaatkan Andong sebagai media transportasi wisata sekaligus pengenalan kepada para siswa tentang alat tradisional khas Jawa ini.

Saat pemilu, pilihan berkampanye dengan Andong kerap menjadi alternatif kampanye simpatik dan tidak bising serta ramah lingkungan. Dalam event-event perayaan tertentu mulai peryaan hari besar nasional, ulang tahun kota, atau pembukaan festival-festival berkelas internasional di Solo

Penamaan Delman berasal dari penemunya yakni Ir. Charles Theodore Deeleman, seorang insinyur, ahli irigasi yang memiliki bengkel besi di pesisir Batavia (Jakarta sekarang).
Delman kini digunakan lebih pada angkutan lingkungan yang berjarak tempuh pendek atau di pedesaan yang bersifatnya regional antar kampung. Terlebih saat ini tergusur oleh kehadiran ojek sepeda motor, taksi ataupun angkutan umum bermotor lainnya seperti bajaj dan bemo. 


Meskipun demikian, pada beberapa kawasan terutama kawasan wisata, Delman diizinkan beroperasi dengan mengikuti aturan kebersihan perkotaan seperti penampung kotoran kuda. Untuk tujuan tersebut, Delman diberi nomor seperti halnya pada penomoran kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Setempat.


Dalam sejarah, tercatat pada masa Pemerintah Hindia-Belanda di Indonesia, Delman digunakan sebagai angkutan antar kota, terutama sebelum kereta api dan kendaraan bermotor lainnya beroperasi di Indonesia. Tercatat pada tahun 1885, Forbes pernah menyewa delman untuk perjalanan dari Bogor menuju Bandung dengan biaya enam belas gulden yang ditempuh selama tiga belas jam perjalanan.

BECAk / PEDICAB ( The Traditional Ride From INdonesia )




BECAk / PEDICAB ( The Traditional Ride From INdonesia )

Becak (dari bahasa Hokkien: be chia "kereta kuda") adalah suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi. Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan:
* Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
* Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra. Untuk becak jenis ini dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis, yaitu:

1. Becak kayuh - Becak yang menggunakan sepeda sebagai kemudi.
2. Becak bermotor/Becak mesin - Becak yang menggunakan sepeda motor sebagai penggerak.


Becak merupakan alat angkutan yang ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara (kecuali becak bermotor tentunya). Selain itu, becak tidak menyebabkan kebisingan dan juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata bagi turis-turis mancanegara. Meskipun begitu, kehadiran becak di perkotaan dapat mengganggu lalu lintas karena kecepatannya yang lamban dibandingkan dengan mobil maupun sepeda motor. Selain itu, ada yang menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin karena bentuknya yang kurang modern. Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah "eksploitasi manusia atas manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan Kancil. Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja.

Untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/transmisi seperti yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada di depan ruang penumpang.

TERASi



TERASI

Tak kenal maka tak sayang itulah pepatah orang dulu yang seering kita dengar
tapi sama penyedap makanan yang satu ini kemungkinan Saudara sudah pada tau apalagi Saudari nih yang sering nymbel didapur . 

TERASI namanya. Walaupun bau harumnya siapa disangka terasi ini sudah puluhan tahun umurnya dan memiliki sejarah panjang dalam menciptakannya kita perlu berterima kasih pada nenek moyang kita karena telah diwariskan penyedap makanan yang nikmat ini


Terasi berbentuk adonan kue dodol dan memiliki warna ciri khas coklat hitam. Beberapa produsen terasi memberikan sedikit pewarna untuk membuatnya sedikit kemerahan

Terasi adalah jenis bumbu dapur yang dibuat dari berbagai jenis ikan ataupun udang yang difermentasikan. 

Pembuatan terasi menggunakan bibit-bibit  terasi dan campuran bahan baku tertentu. Kemudian diproses dengan digiling , dijemur , dikemas kemudian dipasarkan. Campuran tersebut digiling, dihancurkan, dicetak, dijemur, dibungkus, lalu dipasarkan. Kadang-kadang ditambah rempah-rempah atau bumbu untuk menambah cita rasa produk yang dihasilkan.

Berbeda dengan ‘saudara’nya yang berupa Petis yang khas Indonesia -- Terasi dikenal dan dikonsumsi oleh penduduk Asia Tenggara dan Tiongkok selatan. Di beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, mengenal terasi dengan variasinya tersendiri dan juga istilah yang bervariasi. 

jenis-jenis terasi
Terasi yang banyak diperdagangkan dipasar, secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan bahan bakunya, yaitu terasi udang dan terasi ikan. Terasi udang biasanya memiliki warna cokelat kemerahan, sedangkan terasi ikan berwarna kehitaman dan terasi udang umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan terasi ikan.
Kandungan Unsur Gizi Terasi
Unsur gizi yang terkandung di dalam terasi cukup lengkap dan cukup tinggi. Di samping itu dalam terasi udang terkandung yodium dalam jumlah tinggi yang berasal dari bahan bakunya.

PETIS

Sejarah Petis 

Petis terbuat dari bahan udang kecil atau yang dikenal dengan rebon. Petis yang berbahan dasar udang disebut petis udang. Namun ada juga petis yang dibuat dari bahan ikan, dan ditempat lain petis juga dibuat dari daging sapi.

Sebagai kuliner asli Indonesia, petis menyimpan ‘misteri’ tentang asal usulnya. Ada beberapa versi yang menjelaskan tentang asal usul petis.

Salah satu literatur babad Cirebon, menjelaskan bahwa petis ada sejak zaman kerajaan Padjajaran. Tepatnya saat pangeran Walangsungsang atau yang dikenal dengan pangeran Cakrabuana bertahta. Raja Padjajaran yang merupakan anak dari Prabu Siliwangi berkuasa sekitar diabad ke 14 masehi, itu berarti keberadaan petis sudah 600-an tahun.

Pada masa itu kuwu Cairebon (sebuatan Cirebon pada masa lampau) mempersembahkan hasil tangkapan para nelayan di wilayah utara Cirebon kepada raja, sebagai bentuk upeti kepada negara. Upeti itu berupa gelondongan udang rebon yang di rebus. Sisa air dari rebusan itulah yang kemudian diolah mejadi petis.

Ditemukkanya petis pada masa ini erat kaitannya dengan awal mulanya keberadaan terasi, sebab udang gelondongan yang diserahkan kepada raja tersebut yang kemudian disebut sebagai terasi, asal kata terasih yang berarti dikasihi.

Menilik dari asal mula kota Cirebon yang dulu disebut dengan Cairebon, yang terdiri dari dua kata yaitu Cai yang berarti air dan rebon yang berarti udang kecil. Dari literature ini dapat disimpulkan bahwa petis memang berasal dari Cirebon.

Sumber lain menyebutkan bahwa petis berasal dari nelayan pantura, terutama wilayah Sidoarjo yang selama ini terkenal sebagai penghasil petis. Awal munculnya petis ini sama yang terjadi di Cirebon, terjadi karena ketidaksengajaan. Yaitu saat para nelayan kewalahan menangani hasil tangkapannya, kemudian terbisitlah ide untuk merebus hasil tangkapannya itu biar lebih awet. Dari proses ini ternyaya menghasilkan produk sampingan berupa limbah air bekas rebusan. Kemudian air sisa rebusan itu diberilah bumbu oleh para istri nelayan, dari situlah awalnya petis muncul.

Di sidoarjo sendiri nampaknya berbeda bahan dasar yang dibuat petis dengan petis di daerah lain. Di sidoarjo petis dibuat dari kupang (Corbula Faba) atau kerang yang berukuran kecil. Hal ini berbeda dengan petis Cirebon yang dibuat dari bahan dasar udang rebon.









                                     Petis Warisan Untuk Indonesia


Soal-asal usul darimana petis itu tidak penting. Jelasanya petis sudah menjadi jenis dari kuliner yang khas, yang ada di Indonesia, berbeda dengan trasi (produk utamanya) yang juga dikenal di wilayah asia tenggara.
Petis telah memperkaya kuliner Indonesia, apalagi petis dijadikan bumbu untuk beberapa menu makanan seperti rujak cingur, ayam bumbu petis, dan menu lainnya. Selain itu petis memang cocok untuk cocolan menyantap gorengan. Petis ini jauh lebih enak dibanding dengan saus tomat, apalagi jika melihat bahan dasarya yang kaya akan protein.

Petis ini menjadi alternative pengganti saus maupun mayonise, bukan sekadar karena ikatan budaya namun kandungan petis memang gizinya jauh lebih tinggi dibanding dengan saus ataupun mayonise. Yuk kita lestarikan kuliner lokal.

Senin, 22 Mei 2017

Food & Traveller

Tahu Tek

Makanan khas jawa timur yang berikutnya akan kita bahas yang tentu saja ti disini tidak kalah enaknya dengan makanan khas jawa timur yang lainnya. Makanan yang satu ini populer dengan nama Tahu Tek dan merupakan sebuah makanan yang dari namanya saja kita sudah tahu apa bahan utamanya yakni tahu.

Tahu yang di masak dengan cara di goreng setengah matang kemudian di campur dengan bahan yang lainnya.
Beberapa bahan yang wajib masuk untuk di campurkan dengan tahu setengah matang tadi yakni seperti misalkan saja timun, kentang goreng, lontong dan tauge. 

Tidak lupa setelah mencampur beberapa bahan Tahu Tek di atas anda wajib untuk mencampurnya dengan bumbu yang terbuat dari petis dengan kacang tanah yang sudah di goreng. Jika anda sedang berkunjung di Jawa Timur, sepertinya salah satu makanan khas jawa timur yang wajib untuk anda coba adalah Tahu Tek ini.

 Lontong Balap

Makanan khas jawa timur yang selanjutnya akan kita bahas adalah sebuah makanan yang terkenal dengan nama Lontong Balap.

Makanan yang satu ini merupakan makanan yang di buat dari banyak sekali bahan, seperti misalkan saja tauge, lontong, lenthok, tahu goreng, bawang goreng, kecap dan bagi anda yang suka dengan makanan pedas anda bisa menambahkan sambal. Tentu tidak lupa dalam makanan ini terdapat kuah yang sedap.

Lontong Balap ini memang sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, akan tetapi hingga era saat ini makanan khas jawa timur yang satu ini masih sangat mendapatkan tempat di hati para penikmat kuliner indonesia, khususnya masyarakat jawa timur.

Makanan ini pada masanya dulu biasanya di jajakan dengan cara di pikul dan di bawa keliling, Lontong Balap ini merupakan makanan khas jawa timur paling legendaris.


Rujak Cingur

Makanan khas jawa timur yang tidak kalah enak dari makanan yang lainnya adalah makanan yang populer dengan Rujak Cingur.

Makanan yang satu ini merupakan makanan yang di buat dengan bahan utama cingur atau mulut sapi yang sangat enak jika di olah dengan baik. Memang tampak aneh jika makanan ini mempunyai bahan utama dari mulut sapi, akan tetapi saat anda mencoba Rujak Cingur ini pasti anda akan minta nagih.

Tentu tidak hanya cingur atau mulut sapi saja yang ada di Rujak Cingur ini, beberapa sayuran, tahu dan tempe juga di masukkan dalam bahan Rujak Cingur ini. Untuk bumbu dari Rujak Cingur ini terdiri dari gula merah, petis, kacang tanah yang di goreng, cabe yang di tambah dengan sedikit air dan di lembutkan.

Tentu rasa dari makanan khas jawa timur yang satu ini tidak perlu diragukan lagi kelezatannya.